Discover the real science behind stretching, meluruskan mitos umum, dan memahami fakta penting untuk performa tubuh yang lebih optimal.
Stretching adalah salah satu latihan paling umum dalam dunia kebugaran. Hampir semua orang pernah melakukannya—baik sebelum olahraga, setelah olahraga, atau ketika tubuh terasa kaku. Namun, banyak mitos berkembang seputar stretching yang justru membuat latihan ini disalahpahami.
Agar tidak salah kaprah, penting memahami apa kata sains: mana fakta, mana mitos, dan bagaimana stretching benar-benar bekerja untuk tubuh kita.
1. Myth: Stretching Sebelum Olahraga Mencegah Cedera
Fact: Studi menunjukkan bahwa static stretching sebelum latihan tidak secara signifikan mencegah cedera.
Sains menemukan:
- static stretching before workout dapat menurunkan performa kekuatan sementara
- namun dynamic stretching terbukti membantu mempersiapkan otot dan meningkatkan mobilitas
Kesimpulannya:
Dynamic stretching = pemanasan terbaik
Static stretching = untuk pendinginan
2. Myth: Stretching Harus Sakit Agar Efektif
Fact: Stretching yang efektif tidak boleh menimbulkan rasa sakit — hanya rasa tegang ringan.
Jika stretching sampai menyakitkan, itu tanda:
- otot dipaksa melewati batas aman
- risiko strain atau cedera meningkat
- tubuh justru membuat refleks “mengencangkan” otot kembali
Stretching yang benar terasa nyaman, bukan menyiksa.
3. Myth: Stretching Membuat Otot Lebih Panjang Secara Permanen
Fact: Stretching tidak mengubah panjang otot secara permanen, tetapi meningkatkan toleransi peregangan dan fleksibilitas saraf.
Yang berubah adalah:
- kemampuan sistem saraf menerima rentang gerak lebih luas
- sensitivitas otot terhadap rasa tegang berkurang
- sirkulasi meningkat sehingga mobilitas lebih lancar
Fleksibilitas adalah adaptasi neuromuskular, bukan perubahan anatomi otot.
4. Myth: Semua Orang Membutuhkan Stretching yang Sama
Fact: Setiap tubuh punya kebutuhan mobilitas berbeda berdasarkan aktivitas, postur, dan kondisi otot.
Contohnya:
- pelari butuh fokus pada hamstring dan hip flexor
- pekerja kantoran butuh stretching punggung dan leher
- lifter butuh mobilitas bahu, pinggul, dan pergelangan kaki
Tidak ada “one-size-fits-all” dalam stretching.
5. Myth: Stretching Membuat Otot Lemah
Fact: Static stretching tepat sebelum latihan berat dapat menurunkan kekuatan sementara, tetapi tidak membuat otot lemah jangka panjang.
Penjelasan ilmiahnya:
- penurunan kekuatan hanya berlangsung 10–15 menit
- untuk sesi latihan, cukup ganti static stretching dengan dynamic stretching
Untuk jangka panjang, stretching justru:
- meningkatkan rentang gerak
- memperbaiki postur
- mendukung performa otot
6. Myth: Stretching Dapat Menghilangkan DOMS (Nyeri Otot Setelah Latihan)
Fact: Stretching belum terbukti menghilangkan delayed onset muscle soreness.
Namun manfaat stretching setelah latihan adalah:
- meningkatkan relaksasi otot
- memperlancar sirkulasi darah
- membuat tubuh lebih tenang dan cepat pulih
DOMS tetap akan hilang seiring waktu, terlepas dari stretching.
7. Myth: Semakin Lama Stretching, Semakin Baik
Fact: Waktu optimal untuk static stretching adalah 20–30 detik per pose.
Lebih lama dari itu tidak memberikan manfaat tambahan yang signifikan, kecuali dalam program fleksibilitas tingkat lanjut seperti yoga atau kontorsionisme.
8. Myth: Stretching Itu Sama dengan Warming Up
Fact: Stretching bukan pemanasan. Pemanasan melibatkan gerakan dinamis yang meningkatkan suhu tubuh.
Pemanasan yang ideal:
- meningkatkan aliran darah
- meningkatkan suhu inti
- mempersiapkan sistem saraf
- meningkatkan performa
Stretching hanya salah satu bagian kecil dari keseluruhan proses.
Kesimpulan
Stretching adalah latihan yang penting, tetapi hanya jika dilakukan dengan pemahaman yang benar. Banyak mitos yang beredar membuat stretching disalahgunakan, padahal sains menunjukkan:
- stretching tidak selalu mencegah cedera
- dynamic stretching untuk pemanasan, static stretching untuk pendinginan
- stretching bekerja pada sistem saraf, bukan mengubah panjang otot
- kenyamanan adalah kunci, bukan rasa sakit
- kebutuhan stretching setiap orang berbeda
Dengan memahami fakta ilmiah di balik stretching, kamu bisa mendapatkan manfaat maksimal: mobilitas lebih baik, gerakan lebih efisien, dan tubuh lebih sehat.
Baca juga :